Pages

Kamis, 24 Mei 2012

Hilangnya nilai-nilai pancasila


Hilangnya nilai-nilai pancasila yang ada dalam masyarakat disebabkan karena tidak adanya rasa persatuan antar masyarakat itu sendiri. Tidak ada sikap tenggang rasa, dan saling menghormati antar masyarakat sehingga seringkali terjadi perpecahan.
Contoh persoalan pertama adalah kehidupan antar umat beragama yang semakin rapuh. Antar agama saling mengunggulkan agamanya masing-masing. Dalam hal ini, khususnya agama islam, para teroris mengebom gereja. Dengan begitu pemeluk agama islam akan merasa sangat malu terhadap sesama pemeluk agamanya dan bahkan malu terhadap pemeluk agama lain. Karena hal ini sangat melecehkan dan menurunkan nama baik islam dimata agama lain.
Seharusnya kita memiliki sikap saling menghormati antar pemeluk agama. Hal tersebut dapat diciptakan dengan adanya arisan warga, adanya gotong royong membersihkan kampung, acara bakti social kepada fakir miskin dan anak terlantar. Dengan begitu komunikasi antar warga dapat berjalan baik, dan antar pemeluk agama juga membawa image agama yang ia punya dengan baik.
Contoh persoalan yang kedua adalah maraknya aksi tawuran pelajar. Dalam pendidikan diajarkan bahwa antar siswa harus memiliki sikap saling menghargai kepada siswa lain. Namun justru banyak siswa yang melecehkan siswa sekolah lain. Dan jika salah seorang tidak terima, maka teman-temannya juga ikut tidak terima. Dan menyebabkan banyak siswa menyerbu siswa yang ada di sekolah lain. Timbullah tawuran pelajar yang bahkan ada yang sampai meninggal hanya karena dipukuli. Hal ini sangat mencoreng nilai-nilai pancasila yang ada.
Bagaimana kita mengatasi semua ini ?dalam dunia pendidikan, guru sangat berperan penting dalam mengajarkan setiap siswanya untuk dapat menjalankan nilai-nilai pancasila dengan baik. Dalam menghadapi lingkungan sekitarnya, siswa didorong untuk membuat hubungan yang bermakna melalui budinya, yang menilai benda-benda serta kejadian yang beraneka ragam, dipilihnya apa yang menjadi tujuan dari dirinya.

Keluarga juga berperan penting dalam mengwasi setiap anaknya agar tidak terjerumus kedalam hal-hal yang negative. Misalnya mengontrol siapa teman dekat anaknya, atau mengawasi kegiatan apa yang mereka lakukan disekolah maupun diluar sekolah.
Bagaimana cara kita mengatasi agar nilai-nilai pancasila dapat tumbuh kembali ?pertama kita harus memulai dari diri sendiri terlebih dahulu. Harus ada kesadaran dalam diri kita untuk menunjukkan sikap cinta terhadap tanah air dan manjunjung tinggi nilai-nilai pancasila yang ada. Dalam kehidupan beragama, kita harus menunjukkan sikap toleransi kita kepada pemeluk agama lain, menghargai dan menghormati kepercayaan mereka, tidak saling melecehkan dan saling mengunggulkan agamanya yang bisa menyebabkan perpecahan.
Dalam bermasyarakat, kita harus menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. Mengembangkan sikap tenggang rasa atau menghargai agar antar masyarakat dapat menjalin komunikasi dengan baik dan dapat menciptakan ketentraman dalam masyarakat.
Budaya barat yang telah merebak luas pada kalangan masyarakat disekitar kita telah membawa dampak negative pada bangsa ini. Cara pemikiran dan pola pikir yang bertolak belakang justru banyak ditiru oleh masyarakat khususnya kaum muda. Kebiasaan hidup mewah, berfoya foya, dugem, narkoba, hingga sex bebas banyak dilakukan oleh mereka tanpa memandang hal tersebut melunturkan nilai-nilai pancasila yang ada di negara kita.
Padahal tanpa disadari hal tersebut justru akan melunturkan ideologi mereka sendiri dan akan berdampak pada negara. Karena mereka tidak menjalankan nilai-nilai pancasila yang akan merobohkan nasionalisme bangsa ini.
Dalam cara berpakaian., orang barat memakai pakaina yang terbuka, itu tidak masalah bagi mereka. namun di Indonesia hal tersebut menjadi tidak enak dipandang karena tidak sesuai dengan ideologi yang ada. Kita lebih mengutamakan sopan santun dan tidak terbuka dalam cara berpakaian.
Jangan terlalu berkiblat pada kebudayaan barat yang bertolak belakang dengan kebudayaan di negaraa kita. Kita haruspintar pintar memilih dan memilah mana yang dapat kita terima dan mana yang tidak boleh kita tiru
BAB III
KESIMPULAN dan SARAN
Hilangnya nilai-nilai pancasila yang dulu sangat mengakar dalam masyarakat, disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor keluarga, lingkungan, sistem pendidikan yang salah, ataupun pemahaman agama yang salah.
Dalam keluarga, orang tua hendaknya menanamkan nilai-nilai pancasila kepada anak-anak agar mereka bisa berperan penting bagi Negara Indonesia di kemudian hari. Tidak hanya menasehati namun juga mengajarkan dan mencontohkan bagaimana nilai-nilai pancasila tersebut dapat dijalankan dilingkungan keluarga maupun lingkungan sekiar mereka.
Dalam lingkungan sekitar, masyarakat khusunya kaum remaja dalam memilih teman pergaulan memiliki peranan yang sangat penting. Jika salah pergaulan, akan terjerumus kedalam hal-hal negative yang tentu saja hal tersebut dapat merusak moral anak yang akan berakibat sang anak tidak menjalankan nilai-nilai pancasila dengan baik. Contoh kasus yaitu, tawuran pelajar yang sangat merebak dikalangan anak-anak sekolah. Mereka menciptakan suasana kekerasan yang disebabkan karena adanya emosi maupun pelecehan antar siswa.
Dalam pendidikan, seharusnya guru ataupun pengajar tidak hanya memberikan penyampaian apa itu pancasila dan bagaimana nilai-nilai pancasila itu dijalankan. Namun pengajar harus lebih mementingkan bagaimana anak didik bisa menerapkan atau mempraktekkan nili-nilai pancasila didalam lingkungan sekitar mereka. contohnya gotong royong membersihkan sekolah bagi seluruh siswa, mengadakan drama atau teater yang mengandung pesan pancasila harus dijunjung tinggi. Maka dengan itu moral siswa akan terbentuk agar bisa menjalani nilai-nilai pancasila yang ada.
Dalah hal agama, kita harus memiliki sikap toleransi antar umat beragama. Tidak menyinggung agama yang satu dengan agama yang lainnya. Tidak menunjukkan sikap fanatik terhadap suatu agama yang dapat menghancurkan tempat-tempat beragama agama
lain. Tidak boleh merasa agamanya adalah agama yang paling benar dan mengunggulkannya di depan penganut agama lain untuk mengatasi terjadinya perpecahan.

0 komentar:

Posting Komentar