Pages

Minggu, 22 April 2012

Budaya Premanisme Merajalela karena Aparat Lemah

sumber dari google dan pendapat sendiri
Aksi  premanisme yang semakin marak dan brutal tak lepas dari lemahnya penanganan dari aparat keamanan. Premanisme berumur panjang juga karena dipelihara oleh aparat kepolisian.
Pengamat kepolisian, Bambang Widodo Umar, mengungkapkan polisi tidak hanya mutlak tegas, tetapi juga mesti konsisten menindak preman. Tidak cuma menggelar operasi ketika ada kejadian besar, tetapi harus terus-menerus sebagai langkah represif.
“Premanisme telah mengakar dan menjamur. Kalau polisi tidak tegas dan konsisten, ini akan berlanjut dan lebih brutal lagi. Polisi juga harus melakukan langkah preventif dengan berpatroli rutin hingga ke lingkungan warga,” ujar Bambang di Jakarta, kemarin.
Ia menanggapi kian menggilanya para preman. Bahkan sekelompok orang nekat membantai pelayat di rumah duka Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu (22/2) dini hari WIB. Dalam insiden itu, dua orang tewas dan empat luka-luka.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane menilai preman terus eksis karena dipelihara aparat kepolisian sehingga sulit diberantas. “Kalau kita lihat di kawasan Senayan yang dekat Polda Metro Jaya saja dikuasai oleh 2-3 kelompok preman. Mereka berani beroperasi di sana karena ada perlindungan oknum polisi,” ujar Neta.
Adanya budaya setoran kepada oknum kepolisian dari preman-preman kecil di pinggir jalan atau di terminal juga membuktikan indikasi keterlibatan aparat sehingga premanisme panjang usia di Indonesia.
Saat memberikan sambutan pembukaan Munas IX Generasi Muda FKPPI di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, kemarin, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun prihatin dengan merajalelanya premanisme. Ia mengaku telah berkali-kali meminta aparat menghentikan aksi kekerasan.
Di Mabes Polri, Kapolri Jenderal Timur Pradopo berjanji jajarannya akan bertindak tegas memberantas preman. “Namun, Polri tidak sanggup bertindak sendirian. Masyarakat harus ikut berpartisipasi.”
Saat berkunjung ke Kantor Media Group, Kedoya, Jakarta Barat, kemarin, Kadiv Humas Polri Irjen Saud Usman Nasution mengatakan hal yang sama.
Untuk memberantas premanisme, Polda Metro Jaya menggelar Operasi Kilat Jaya. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan sedikitnya 30 preman dibekuk di Kalideres, Jakbar, kemarin.
Di sisi lain, Kapolres Jakarta Pusat Angesta Romano Yoyol menyatakan insiden di rumah duka RSPAD terkait dengan bisnis narkoba senilai Rp320 juta. Polisi telah menetapkan tiga tersangka. (mediaindonesia.com, 25/2/2012)
Premanisme Kenapa Tidak Bisa Hilang?
SEJARAH PREMANISME
Sesuai asal katanya yang diperoleh dari Wikipedia, kata Premanisme berasal dari kata bahasa Belanda vrijman = orang bebas, merdeka dan isme = aliran. Yaitu sebutan pejoratif yang sering digunakan untuk merujuk kepada kegiatan sekelompok orang yang mendapatkan penghasilannya terutama dari pemerasan kelompok masyarakat lain.
Premanisme di Negara Indonesia makin marak, sebenarnya kasus ini sudah banyak dijumpai sejak dulu, tapi sepertinya tidak pernah tuntas. Hal ini mengakibatkan premanisme terus saja berkutat di negara ini.
Mengapa premanisme semakin merajalela di Negara ini? Premanisme muncul karena kesulitan ekonomi dan tingkat pengangguran semakin tinggi, kerap terjadi pada kelompok usia kerja. Mereka mulai mencari cara untuk mendapatkan penghasilan, akhirnya yang terjadi adalah pemaksaan dan pemerasan, bisa juga dalam bentuk jasa yang sebenarnya tidak diperlukan.
Contoh sederhana premanisme di Indonesia:
1. Terminal, dengan cara memungut bayaran dari sopir-sopir, sehingga sopir terancam nyawanya, mau tidak mau akhirnya para sopir pun memberikannya
2. Pasar, memungut bayaran dari penjual lapak-lapak di pasar, bila tidak diberi maka menyangkut dengan kelangsungan dagangan dan lapaknya tentunya.
Menurut catatan kepolisian yang diperoleh, sudah ada 2.990 orang yang ditindak, sebanyak 476 orang dalam proses pidana dan 2.514 orang masuk dalam pembinaan.
Sedangkan untuk daerah-daerah yang tertinggi adalah Polda Metro Jaya sebanyak 2.179 orang, Polda Lampung sebanyak 272 orang, Polda Jawa Timur (Jatim) sebanyak 150 orang dan Polda Jawa Tengah (Jateng) 102 orang, ujarnya.
Sekeras apapun pihak kepolisian menindak tegas para preman, namun tidak akan pernah berhenti atau hilang. Hal berikut mungkin bisa mengurangi jumlah preman:
1. Berikan pelatihan atau ketrampilan gratis yang berguna dan dapat menghasilkan           pendapatan bagi masyarakat
2. Sediakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya, dalam hal ini harus bekerjasama dengan pihak asing atau pihak swasta dan para pengusaha di Indonesia
3. Perkuat moral sejak dini bagi generasi muda kita, bisa dimulai tentunya dari keluarga dan pendidikan
4. Hentikan atau kurangi program di televisi yang mengandung aksi kekerasan
5. Perketat hukuman bagi pelanggar hukum   
6. Pemerintah terutama pihak terkait harus bertindak tegas terhadap preman dan oknum dibalik premanisme, berkoordinasi dengan dengan para pemangku kepentingan di antaranya tokoh masyarakat dan agama untuk mengimbau agar tidak melibatkan diri dan tidak terlibat dalam aksi premanisme

Kapan kira-kira negara ini bebas dari premanisme? Yang pasti semua pihak terkait dalam memberantas premanisme.
Sember: dari google,dan pemikiran sendiri.


KESIMPULAN
Premanisme  sangatlah meresahkan bagi setiap orang,karena premanisme suka bertindak anarkis,bahkan bisa menyebabkan kematian,untuk memberantasnya sendiri menurut saya pribadi itu sesuatu yang sangat sulit di laksanakan,selain karna banyak faktor,kita tidak mungkin memusnahkan premanisme di dunia ini,kita hanya bisa meminimalisir aksi premanisme,dengan cara pendekatan melalui keluarga,dan para tokoh ulama sering mengingatkan bahwa melakukan kriminal itu adalah dosa.

Jumat, 20 April 2012

Mulai hilangnya budaya Nasionalisme terhadap bangsa

sumber dari google dan pendapat sendiri
Sekarang di lihat dari zaman-kezaman rasa nasionalisme di kalangan masyarakat indonesia sangatlah menurun,tidak hanya dari anak,remaja dan dewasa,sekarang rasa nasionalisme pada negara kita sangatlah jauh berbeda dengan orang-orang dahulu,bayangkan saja orang dahulu rela berkorban nyawa hanya untuk kemerdekaan bangsa ini.zaman dahulu kemerdekaan untuk bangsa adalah harga mati,karena mereka ingin bebas hidup makmur dari penjajahan ,tapi zaman sekarang masyarakat pada umumnya telah menganggap bahwa itu adalah zaman dahulu,zaman sekarang ya sekarang beda dengan  zaman sekarang ,itu pola pemikiran yang sangat salah.
Dalam menumbuhkan patriotisme pada anak2, intinya kita hrs selalu menginformasikan hal2 mengenai nasionalisme kpd mrka, serta menjelaskan arti pentingnya hari2 bsr nasional serta event2 nasional lainnya. Bisa dgn hal2 simpel sprt menonton berita bersama, bantulah mrka utk mengerti tdk hanya tentang fakta mengenai pemerintahan kita, namun ttg arti demokrasi sebenarnya. & Anda sebaiknya memberikan pandangan Anda sendiri mengenai event2 atau hari kebesaran nasional yg terjadi, diskusikan kepadanya bhw org lain pun dpt memiliki pandangan2 yg berbeda.
Berikut ini Beberapa Penyebab Memudarnya
Nasionalisme & Patriotisme
” Faktor Internal “
Pemerintahan pd zaman reformasi yg jauh dari harapan , sehingga membuat masyarakat kecewa pd kinerja pemerintah saat ini. Terkuaknya kasus2 korupsi, penggelapan uang Negara, & penyalahgunaan kekuasaan olh para pejabat Negara membuat para pemuda enggan utk memerhatikan lagi pemerintahan.
Sikap keluarga & lingkungan sekitar yg tdk mencerminkan rasa nasionalisme & patriotisme, sehingga para anak meniru sikap tersebut. Para anak merupakan peniru yg baik terhadap lingkungan sekitarnya.
Demokratisasi yg melewati batas etika & sopan santun dan maraknya unjuk rasa, telah menimbulkan frustasi di kalangan anak & hilangnya optimisme, sehingga yg ada hanya sifat malas, egois & emosional.
Tertinggalnya Indonesia dgn Negara-negara lain dalam segala aspek kehidupan, membuat para pemuda tdk bangga lagi menjadi bangsa Indonesia.
Timbulnya etnosentrisme yg menganggap sukunya lebih baik dari suku-suku lainnya, membuat anak lebih mengagungkan daerah atau sukunya daripada persatuan bangsa.
Faktor Eksternal “
Cepatnya arus globalisasi yg berimbas pd moral pemuda. Mrka lebih memilih kebudayaan negara lain, dibandingkan dgn kebudayaanya sendiri, sbg contohnya para pemuda lbh memilih memakai pakaian minim yg mencerminkan budaya barat dibandingkan memakai batik atau baju yg sopan yg mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Para pemuda kini dikuasai olh narkoba & minum2 keras, sehingga sgt merusak martabat bangsa Indonesia
Paham liberalisme yg dianut olh Negara2 barat yg memberikan dampak pd kehidupan bangsa. Anak cenderung meniru paham libelarisme, seperti sikap individualisme yg hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa memperhatikan keadaan sekitar & sikap acuh tak acuh pd pemerintahan.
Upaya Menanamkan Rasa Cinta Tanah Air di Sekolah
1. Melaksanakan Upacara Bendera
Rasa Cinta Tanah Air dpt ditanamkan kpdanak sejak usia dini agar rasa terhadap cinta tanah air tertananam d hatinya & dpt mnjd manusia yg dpt menghargai bangsa & negaranya misalnya dgn upacara sederhana setiap hari Senin yg di lakukuan di sekolah dgn menghormat bendera Merah Putih, menyanyikan lagu Indonesia Raya dgn penuh bangga, & mengucapkan Pancasila dgn semangat.
Kegiatan seperi ini bisa diarahkan pada 5 aspek perkembangan sikap perilaku maupun kemampuan dasar. Pada aspek sikap perilaku, melalui cerita bs menghargai & mencintai Bendera Merah Putih, mengenal cara mencintai Bendera Merah Putih dgn merawat & menyimpan dgn baik, menghormati bendera ketika dikibarkan
2. Melatih Siswa Utk Aktif Dalam Berorganisasi
Kegiatan anak di luar belajar formal jg melatih inisiatif. Anak yg melibatkan dirinya dlm organisasi, akan berusaha menjadi pribadi yg berguna. Inilah sebabnya, anak menjadi pribadi yg berinisiatif tinggi krn ia merasa diperlukan olh organisasinya. Anak yg berorganisasi juga cenderung lebih obyektif dalam menilai sesuatu. Ia terbiasa dgn perbedaan & lebih mudah menerimanya. Anak juga lebih mudah menerima konflik yg biasa terjadi dalam organisasi.
3. Melalui Acara Memperingati Hari Besar Nasional
Kegiatan lain adlh memperingati hari besar nasional dgn kegiatan lomba atau pentas budaya, mengenalkan aneka kebudayaan bangsa secara sederhana dgn menunjukkan miniatur candi & menceritakannya, gambar rumah & pakaian adat, mengenakan pakaian adat pd hari Kartini, serta mengunjungi museum terdekat, mengenal para pahlawan melalui bercerita atau bermain peran. Bisa jg diintegrasikan dlm tema lain melalui pembiasaan sikap & perilaku, misalnya mnjga kebersihan & kelestarian lingkungan, menyayangi sesama penganut agama, menyanyangi sesama & makhluk Tuhan yg lain, tenggang rasa & menghormati orang lain. Menciptakan kedamaian bangsa adlh juga perwujudan rasa cinta tanah air.
4. Melalui Lagu-Lagu Nasional
Yg tdk kalah menariknya adalah menanamkan rasa cinta tanah air melalui lagu. Dgn menyanyi apalagi jika diiringi dgn musik, anak akn merasa senang, gembira, serta lebih mdh hafal & memahami pesan yg akn disampaikan guru. Jika lagu wajib nasional dianggap msh terlalu sulit utk anak, maka guru bisa menciptakan lagu sendiri yg sesuai utk anak usia dini. Guru diberikan kebebasan utk mengembangkan kreativitasnya di sekolah termasuk dlm menciptakan lagu. Lagu utk anak usia dini biasanya dgn kalimat yg sederhana, mdh diucapkan, mdh dipahami & dihafalkan. Lagu sebaiknya yg bernada riang gembira, krn hal ini akn merangsang perkembangan otak anak, anak terbiasa utk selalu riang dlm bekerja, cepat dlm menghadapi & memutuskan masalah, tdk cepat putus asa.
5. Memberikan Pendidikan Moral
Membentuk moral anak bisa dilakukan lewat story telling (dongeng). Kegiatan membaca dongeng & berdiskusi antara guru & anak, ini dpt dilakukan di sekolah maupun di rumah. Anak tentu saja mnjdi anugerah terindah bagi setiap orangtua. Namun, ketika sang buah hati beranjak remaja atau dewasa, bs jadi anak yg telah dibesarkan & dididik sebaik mungkin, mnjadi ank yg tdk mengerti nilai2 moral dlm kehidupan.
Kesimpulan
Rasa naisonalisme sangatlah harus di pelihara di jiwa masing-masing orang,karena nasionalisme menyakut dengan harga diri bangsa kita,jika rasa nasionalisme untuk bangsa kita saja sudah hilang,bagaimana jika nanti bangsa kita di jajah kembali,kita sebagai generasi muda harus meningkatkan lagi rasa nasionalisme untuk negara kita,agar negara kita menjadi lebih aman,dan sejahtera dala